Budaya Trenggalek
Trenggalek memiliki banyak sekali
kebudayaan salah satunya adalah jaranan atau kuda lumping, kuda lumping adalah
kesenian yang menggunakan kuda-kudaan.... eh anak meme jangan ngeres wkwkwkw, oke
lanjut kuda-kudaan yang terbuat dari bambu yang dianyam dan juga pecut (sabet).
Ada lagi yaitu Bersih Dam Bagong (nyadran)
Ada lagi yaitu Bersih Dam Bagong (nyadran)
Masih dalam bulan Selo penanggalan Jawa, setiap hari Jum’at
Kliwon para petani dari 11 desa di Kecamatan Trenggalek dan Pogalan yang
sawahnya mendapat pengairan dari Dam Bagong melaksanakan Upacara Bersih Dam
Bagong. Selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, upacara
tersebut juga untuk memperingati jasa pemrakarsa pembangunan Dam Bagong, yakni
Menak Sopal.
Dikisahkan pada pertengahan abad XVI, Menak Sopal sangat
prihatin melihat sawah para petani selalu kekeringan dan gagal panen. Lalu
Beliau mengajak masyarakat menaikan air Kali Bagong dengan membuat Dam. Namun,
kerja keras tersebut selalu gagal – setiap begitu selesai dikerjakan, Dam
tersebut runtuh.
Dari wangsit yang diperoleh, Dam harus diberi tumbal Gajah
Putih. Dengan berbagai upaya, Gajah Putih berhasil diperoleh Menak Sopal dan
dijadikan tumbal Dam tersebut.
Sekarang, dalam setiap peringatan Bersih Dam Bagong dikorbankan
seekor kerbau sebagai pengganti Gajah Putih. Setelah disembelih, kepala dan
daging kerbau tersebut dilempar ke “Kedung Kali Bagong” dan masyarakat
beramai-ramai menceburkan diri ke sungai untuk berebut kepala dan daging
tersebut. Acara ini dilanjutkan dengan Ruwatan Wayang Kulit dengan cerita Udan
Mintoyo serta ziarah ke makam Menak Sopal yang biasa dikunjungi.
Budaya Trenggalek
Reviewed by F
on
07.07
Rating:
Tidak ada komentar